POIN 21 PENGGALANG RAMU
Sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan. Berdasarkan sumbernya, sampah dibagi kedalam beberapa macam.
1. Sampah Alam
Sampah alam adalah sampah yang dihasilkan alami dari lingkungan sekitar tanpa campur tangan manusia. Contohnya, daun kering.
2. Sampah Manusia
Sampah manusia adalah sampah yang dihasilkan dari manusia melalui proses ekskresi. Contohnya, feses dan urin.
3. Sampah Rumah Tangga
Sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Contohnya, kertas, plastik, kardus, sisa sayuran, air bekas cucian.
4. Sampah Konsumsi
Sampah konsumsi sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang. Contohnya, bungkus makanan.
5. Sampah Industri
Sampah industri adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan industri. Contohnya, kayu, kertas, plastik.
Sampah berdasarkan sifatnya dibagi kedalam beberapa macam.
1. Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk dan terurai. Contohnya, sisa makanan, sisa sayuran, daun-daun kering, kulit telur, kotoran hewan dan manusia.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang sulit untuk membusuk dan terurai. Contohnya, botol plastik, kaca, kaleng.
Sampah berdasarkan wujudnya dibagi kedalam beberapa macam.
1. Sampah Cair
Sampah cair adalah sampah yang berbentuk seperti cairan dari sisa suatu proses. Contohnya, air bekas cucian, minyak goreng sisa.
2. Sampah Padat
Sampah padat adalah sampah yang berupa padatan. Contohnya, ban bekas, botol plastik, kaleng.
3. Sampah Gas
Sampah gas adalah sampah yang berupa gas. Contohnya, karbondioksida, karbonmonoksida, HCl, SO2.
Cara memilah sampah.
1. Kenali jenis sampah dan contohnya.
2. Pisahkan tempat sampah untuk tiap jenis sampah.
3. Satukan sampah yang sejenis, seperti sampah organik diisi dengan daun-daun kering, sampah makanan, sampah sayuran. Sedangkan sampah anorganik bisa diisi dengan plastik kemasan makanan, kaleng, kain sisa.
4. Sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi pupuk. Sampah anorganik bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan.
POIN 21 PENGGALANG RAKIT
Cara mengolah sampah secara composting.
1. Siapkan sampah organik (seperti daun gugur, sisa sayuran, rumput dan sampah lainnya) dipotong sampai berbentuk kecil-kecil. Cara pemotongan bisa secara manual atau menggunakan mesin pencacah sampah organik.
2. Campurkan sampah organik yang sudah di cacah atau dipotong-potong tadi dan kotoran kambing dengan komposisi 3:1 .Dalam jumlah besar, proses pencampuran akan sangat mudah jika menggunakan mixer kompos.
3. Siapkan setengah gelas larutan gula atau 100 ml (bisa dibuat dari gula pasir dan air biasa), menyesuaikan banyaknya bahan sampah organik yang ada.
4. Siapkan 10 ml larutan bakteri EM4, bisa dibeli toko-toko pertanian, jika anda ragu takarannya bisa dilihat cara penggunaannya yang tercantum dalam botol atau menyesuaikan banyaknya bahan yang akan dibuat.
5. Bahan sampah organik yang sudah dicampur dengan kotoran kambing, kemudian disiram dengan larutan gula dan larutan EM4, lalu campurkan hingga merata sampai bahan menjadi basah atau lembab. Jika perlu percikkan air secukupnya agar semua bahan menjadi cukup basah.
6. Bahan pupuk kompos yang sudah selesai dicampur, kemudian dimasukan ke dalam wadah, bisa menggunakan bak penampungan, karung, atau plastik besar. Lama proses fermentasi dari bahan hingga pupuk siap digunakan sekitar 2 – 3 bulan, karena itu untuk mempercepat prosesnya setiap 2 minggu sekali bahan-bahan tersebut dibolak-balik dan percikkan air secukupnya untuk menjaga agar tetap basah.
7. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan berkelanjutan, sebaiknya pembuatan pupuk kompos dilakukan secara periodik. Sehingga pemanfaatannya bisa digunakan secara berkelanjutan dan sampah organik tidak perlu dibuang, karena kita telah bisa mengambil manfaatnya dengan mengolahnya menjadi pupuk kompos.
POIN 21 PENGGALANG TERAP
Pada saat melakukan pengolahan, perlu diperhatikan beberapa prinsip dalam mengolah sampah.
1. Reuse ( penggunaan kembali ) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang masih memungkinkan untuk di pakai.
2. Reduce ( Pengurangan ) yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah serta mengurangi sampah yang sudah ada.
3. Recycle ( daur ulang ) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu untuk diolah menjadi barang yang lebih baik.
4. Replace (mengganti) yaitu mengganti barang yang kita pakai sehari-hari yang sifatnya sekali pakai dengan barang yang tahan lama dan dapat digunakan berulang kali.
Cara Mengolah Sampah
1. Mengolah Sampah Organik
Pengelolaan sampah organik bisa dilakukan dengan cara menjadikkannya pupuk kompos. Pengolahan sampah organik yang menjadi pupuk kompos dapat dilakukan dengan prinsip penguraian bahan-bahan organik dengan cara fermentasi, bahanya berupa dedaunan atau sampah rumah tangga lainnya yang merupakan bahan organik, serta campuran berupa kotoran ternak seperti sapi, kambing, ayam.
2. Mengolah Sampah Anorganik
A. Sampah kertas
Sampah kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah lainnya. Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan, atau kita sendiri yang membuat karya seni yang menghasilkan nilai ekonomi.
B. Sampah kaleng
Perlakuan kaleng bekas tergantung jenis kegunaan wadahnya. Kaleng bekas wadah makanan memiliki tutup yang cenderung tajam, sebaiknya bagian itu dimasukkan ke arah dalam, lalu digepengkan untuk menghemat ruang di tempat sampah. Kaleng cat harus dibersihkan dari sisa-sisa catnya dengan kertas koran dan biarkan kering, kemudian digepengkan. Kertas kaleng minyak goreng juga begitu. Kaleng yang mengandung aerosol, seperti parfum dan cat semprot harus ditangani hati-hati, jangan ditusuk atau digepengkan. Untuk kaleng drum bisa dimanfaatkan sebagai tempat sampah atau pot.
C. Sampah botol
Sampah botol bisa dimanfaatkan menjadi berbagai kerajinan yang dapat menghasilkan nilai ekonomi botol dan mengurangi jumlah sampah tentunya. Pengelolaan sampah botol bisa dibuat vas bunga, pot bunga, dll.
D. Sampah plastik
Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu.
Komentar
Posting Komentar