image by : wikipedia
adik- adik, tahukah kalian apa lambang negara Indonesia? lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang atinya berbeda beda tetapi tetap satu. lambang negara kita berbentuk burung garuda dengan kepala yang menoleh ke kanan (dai sudut pandang Garuda). Pada lambang negara kita terdapat perisai yang berisikan lambang sila sila Pancasila dan pita bertuliskan semboyan negara yang dicengkram dengan kedua kaki burung garuda. lambang Negara Indonesia dirancang oleh Sultan Hamid II dan disempurnakan oleh Ir. Soekarno. lambang negara Indonesia diresmikan pada sidang kabnet republik indonesia serikat pada 11 februari 1950.Lambang negara Garuda Pancasila diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
sejarah
burung garuda sudah lama dikenal dari cerita cerita jawa dan bali serta sering muncul pada arca arca candi. burung garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin.
setelah pengakuan kedaulatan Indonesia pada konferensi meja bundar tahun 1949, dirasa indonesia butuh sebuah lambang yang mencerminkan negaranya. Pada 10 Januari 1950 dibentuklah panitia teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, dan RM Ng Poerbatjaraka sebagai anggota. panitia ini bertugas menyeleksi usulan lambang negara untuk diajukan kepada presiden.
setelah beberapa waktu, terpilihlah dua rancangan terbaik, milik sultan hamid II dan M. yamin. usulan lambang negara dari m.yamin kemudian ditolak karena mengandung unsur sinar matahari yang merupakan pengaruh dari Jepang.setelah rancangan terpilih, dilakukanlah dialog langsung antara sultan hamid II dan juga presiden serta perdana menteri RIS terus melakkan penyempurnaan terhadap rancangan lambang negara. pita yang tadinya berwarna merah putih diganti dengan warna putih polos dan bertuliskan semboyan negara. pada tanggal 8 Februari rancangan tersebut diajukan kepada presiden dan mendapat masukan dari partai masyumi. burung garuda dengan lengan dan bagu manusia dianggap terlalu mitologis. setelah mendapat berbagai masukan sultan hamid II kembali mengajukan rancangan barunya yang telah disempurnakan dan tercipta bentuk rajawali-garuda pancasila. lambang negara diperlihatkan kepada khalayak umum pertama kali pada 15 februari 1950 di hotel des indes jakarta.
soekarno terus melakukan perbaikan terhadap lambang negara Indonesia. soekarno menambahkan jambul pada kepala burung garuda dan mengganti cenggkraman kaki yang semula di belakang pita menjadi di depan pita. alasan soekarno menambahkan jambul pada kepala burung garuda karena dinilai terlalu mirip dengan bald eagle, lambang negara Amerika Serikat.
rancangan lambang negara sultan hamid II
lambang negara yang diresmikan pada 11 Februari 2011
image by : wikipedia
Garuda
Garuda Pancasila adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.
Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.
Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain:
17 helai bulu pada masing-masing sayap
8 helai bulu pada ekor
19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
45 helai bulu di leher
Perisai
Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia "merah-putih". Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam.
Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut
Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam
Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai berlatar putih
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah[9]; dan
Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.
Pita bertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal" berarti satu, kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
aturan tentang penggunaan dan perlakuan terhadap lambang negara diatur dalam uu no 24 tahun 2009 bab IV tentang lambang negara
uu nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, lambang negara dan lagu kebangsaan : https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU24-2009BenderaBahasa.pdf
referensi : wikipedia
Komentar
Posting Komentar