Point 21
Dapat mengolah sampah serta
mempraktikan cara pengolahannya secara composting:
1. Pemisahan sampah
Pisahkan sampah organik dari sampah anorganik. Sampah
anorganik berupa plastik, kaleng, karet. Sampah organik berupa sisa makanan,
kulit buah, sisa sayuran. Sampah yang berukuran besar sebaiknya
dipotong/dicacah terlebih dahulu.
2. Pencampuran
Isi
wadah dengan kompos lama setinggi 1/3. Selanjutnya sampah dapur dimasukkan.
Aduk bahan secara merata. Bahan bisa ditambah serbuk gergaji atau pupuk kandang
dan organisme perombak limbah/ragi kompos (Tricholant). Tutup wadah dengan
karung/plastik.
3. Pematangan
Aduk
sampah setiap 7 hari, selama proses berlangsung suhu bahan berkisar 30-70
derajat celcius. Memasuki minggu ke-5 atau ke-6, kompos sudah jadi. Cirinya
adalah tidak berbau busuk, berbau tanah, warna coklat kehitaman dan suhu 30-32
derajat celcius.
4. Pengayakan dan Pengemasan
Kompos
yang sudah matang diayak untuk memperoleh hasil seragam. Lalu dikemas dalam
plastik.
Agar menghasilkan pupuk kompos yang baik, beberapa
fisik bahan yang dapat dilihat secara visual dan dirasakan, antara lain warna
kompos coklat kehitaman, tidak berbau busuk atau menyengat, tetapi berbau tanah
tanah, berbutir halus, lunak ketika dihancurkan dengan jari-jari tangan, selama
dalam pengomposan, suhu bahan organik berkisar 30-70 derajat celcius,
kelembaban bahan organik berkisar 40-60 derajat celcius, derajat kemasaman pH
kompos berkisar antara 6,5-7,5
Komentar
Posting Komentar