Prajatra Spenma Official

BAB II BENDERA NEGARA Bagian Ketiga Tata Cara Penggunaan Bendera Negara Pasal 13 1) Bendera  Negara  dikibarkan  dan/atau  dipasang  pada tiang yang besar dan tingginya seimbang dengan ukuran Bendera Negara. 2) Bendera  Negara  yang  dipasang  pada  tali  diikatkan  pada sisi dalam kibaran Bendera Negara. 3) Bendera  Negara  yang  dipasang  pada  dinding,  dipasang membujur rata. Pasal 14 1) Bendera  Negara  dinaikkan  atau  diturunkan  pada  tiang secara  perlahan-lahan,  dengan  khidmat,  dan  tidak menyentuh tanah. 2) Bendera  Negara  yang  dikibarkan  setengah  tiang, dinaikkan  hingga  ke  ujung  tiang,  dihentikan  sebentar dan diturunkan tepat setengah tiang. 3) Dalam  hal  Bendera  Negara  sebagaimana  dimaksud  pada ayat  (2)  hendak  diturunkan,  dinaikkan  terlebih  dahulu hingga  ujung  tiang,  dihentikan  sebentar,  kemudian diturunkan. Pasal 15 1) Pada  waktu  penaikan  atau  penurunan  Bendera  Negara, semua  orang  yang  hadir  memberi  hormat 

Sejarah Bendera Merah Putih 1. Sejarah bendera yang digunakan oleh beberapa kerajaan di Nusantara yang menggunakan warna merah putih sebagai lambang kerajaannya. a. Bendera perang Sisimangaraja I-XII dari tanah Batak menggunakan warna merah putih sebagai warna benderanya, bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. b. Ketika terjadi perang di Aceh, para pejuang Aceh menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang digambarkan pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Alquran. c. Di zaman kerajaan Bugis Bone, Sulawesi Selatan, bendera Merah Putih dijadikan sebagai simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone (Waranporang). d. Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M), Pangeran Diponegoro menggunakan panji-panji berwarna merah putih saat melawan Belanda. Pada awal abad ke-20, bendera Sang Merah Putih pertama kali digunakan oleh para pelajar dan kaum Nasionalis, di bawah kekua